LED

Kamis, 05 Juli 2012

03 Seri puisi -Sitor Situmang.tkt


Kepada Kawan
Kawan, ingin hati berhenti bicara
Menulis Saja – rapat pada segala
(Bila habis pengharapan Tahu tersisa pengertian)
Ingin Hati diam saja
Bukan mencari aman
Bila kita lari
(Bertambah asing dari diri0
Gembiralah dengan kenyataan
Kita tak butuh lari
(Bertambah  asing  dari diri)
Gembiralah  dengan kenyataan
Kita tak butuh pengharapan
Terimalah : Kita orang asing
(Rapat pada segala)
Membangun istana
Di atas gunung pasir
Sesejuk Bintang-bintang
(Bihati ingin mendesing)
Terimalah! Suara asing itu
Lalu paculah kuda
Di tengah gurun !
<sitor situmorang>
Si anak hilang
Pada terik tengah hari
Titik perahu timbul di danau
Ibu cemas ke pantai berlari
Menyambut anak lama di tunggu
perahu titik menjadi nyata 
pandang berlinang air mata
anak tiba dari rantau
sebaik turun di peluk ibu
Bapak duduk di pusat rumah
seakan tak acuh menanti

anak di sisi ibu gundah
-laki-laki layak menahan hati-
anak di suruh bercerita
ayam di sembelih nasi di masak
seluruh desa bertanya-tanya
sudah beristri sudah beranak?
si anak hilang kini kembali
tak seorang dikenalnya lagi
berapa kali panen sudah
apa saja yang terjadi?
seluruh desa bertanya-tanya
sudah beranak sudah berapa?
si anak hilang berdiam saja
ia lebih hendak bertanya
selesai makan ketika senja
ibu menghampiri ingin di sapa
anak memandang ibu bertanya
ingin tau ingin eropa
anak diam mengenang lupa
dingin eropa musim kotanya
ibu diam berhenti berkata
tiada sesal hanya gembira
malam tiba ibu tertidur
bapak lama sudah mengangkur
di pantai berdesir gelombang
tau si anak tiada pulang
<Sitor Situmorang>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar